PERRY PEBRIANTO
Cahaya-MU
Kau kabarkan duka
sewaktu peraduan
menghimpit usia
yang hampir menua
Lalu kau ikrarkan pada kata keabadian
di din-ding beton,
langit-langit kamar,
sandal jepit,
celana dalam,
serta curahan hujan yang mengukir penerang
di pucatnya malam kehangatan
Di genangan air mata
ku temukan sejarah yang terlunta
sebab katamu :
“Aku hanya mengikuti alur yang telah di ciptakan-Nya”
Dalam diam
penerang itu menghilang
meninggalkan jejak yang membatu
dalam aroma waktu
BERANDA 57 22-02-2011
LARUT
Diujung lentera
Angin ribut bersaut
Pelan-pelan
Rautmu telah menjadi awan
Diam dan temaram
Sudah habis disini
Sampai larut airpun surut
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar