PERRY PEBRIANTO
PEREMPUAN ITU
Sisa senja telah merona di cadas wajahmu
bahkan setiap rinai tangismu , serupa mawar mengakar
menggeliat dalam dada
memasuki gundukan hati yang pilu
Sayang, biarkan lentera kita tetap menyayat
sebab kehidupan tak selamanya menyalahkan waktu
2011
PERRY PEBRIANTO
JARAK
Waktu senja sudah mampir di pelartaran rindu, sayang!
di tempat itu gerimis menjadi kawan bahkan lawan
selebihnya candu disetiap rinai tangismu
melukis hati yang rapuh
Sementara daya nalarku untuk mengukir namamu terlalu mengakar
dan ku biarkan langit langit hati meranggas
dengan sendirinya. Di dalam suku kata, ku temukan bayang-bayang wajahmu
serupa jarak menjadi bait-bait tak berirama pada nada.
BEBEDAHAN, 2011.
PERRY PEBRIANTO
PULANG
Mengukir waktu yang dungu
serupa resah nampak tak berarturan di cadas wajahmu
bahkan wewangi melati telah ku karamkan pada lekuk tubuhmu
merajut tirai jendela yang lusuh
PURWOKERTO, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar